2 Siswi SMKN 1 Gowa Dikeluarkan, PERAK : Copot Juga Kepseknya

Gowa77 Dilihat

Makassar, Prokontra.online  — Dua siswi SMKN 1 Gowa, berinisial NF (perekam) dan RA (pelaku), resmi dikeluarkan dari sekolah usai aksi mereka yang terekam mengacungkan jari tengah ke arah guru viral di media sosial. Namun keputusan pemecatan tersebut justru menuai sorotan, karena disebut tak mendapat restu dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.

Video berdurasi singkat yang menunjukkan RA mengacungkan jari tengah di dalam kelas tersebar luas di Instagram dan memicu kecaman publik. Aksi itu dilakukan di hadapan siswa lain dan direkam langsung oleh NF.

Pihak sekolah bergerak cepat. Dalam pertemuan bersama orang tua, guru BK, dan pihak komite, kedua siswi membacakan surat permohonan maaf dan menyatakan kesediaan untuk dikeluarkan dari sekolah. Proses klarifikasi itu turut dibagikan ke media sosial oleh pihak sekolah.

Namun, Dinas Pendidikan Sulsel justru menyayangkan keputusan sepihak tersebut. Kepala Bidang SMK Disdik Sulsel, Hery Sumiharto, menyebut pihak sekolah tidak pernah berkoordinasi sebelum menjatuhkan sanksi.

“Iya, terkait dikeluarkannya siswa ini (tanpa koordinasi). Sekolah belum memberi laporan ke saya,” ujar Hery kepada media, Jumat (1/8/2025).

Menurut Hery, keputusan yang menyangkut masa depan pendidikan siswa seharusnya dikonsultasikan lebih dulu dengan dinas. Ia menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini dengan pihak sekolah.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pendidikan, Litbang dan SDM LSM PERAK Indonesia, Abd. Malik Al Ansyari, S.Pd turut menyayangkan tindakan pihak sekolah tanpa berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.

“Kita sesalkan prilaku kedua Siswi tersebut, namun kita jangan mengesampingkan mereka masih berstatus anak di bawah umur dan masih butuh bimbingan,” terangnya kepada awak media, Sabtu (2/8/25).

Malik juga mengingatkan tanggung jawab sekolah sehingga sampai hal tersebut bisa terjadi dan apa yang harus dilakukan pihak sekolah terhadap anak itu.

“Ingat tanggung jawab sekolah dan bisa mempertimbangkan masa depan anak tersebut terutama mentalnya. Bukan karena berbuat salah malah kita menghancurkan masa depan anak tersebut,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar pihak sekolah dan Disdik dapat memastikan dimana sekolah tempat mereka selanjutnya.

“Jangan sampai dikeluarkan dan mereka lantas putus sekolah dan menjadi penyebab kehancuran masa depan mereka,” katanya.

Iapun berharap Disdik Sulsel segera mengambil sikap dan turun tangan serta memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah yang tidak menghargai otoritas di atasnya.

“Kami minta Disdik Sulsel ajari Kepseknya sikap tertib dan disiplin. Pantas jika siswanya tidak tertib dan disiplin seperti itu karena cerminan Kepseknya juga begitu sama atasannya. Kami minta Kepsek dicopot juga biar impas,” tegasnya.

Jadi menurutnya, tindakan Kepsek dinilai lancang dan terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan. Dimana teguran, sanksi dan pendekatan persuasif masih bisa dilakukan terlebih dahulu.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *